Evakuasi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Masuki Hari Keenam, 2 Korban Baru Ditemukan
Proses evakuasi korban reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, terus berlanjut pada hari keenam. Tim SAR gabungan menggunakan alat berat seperti crane dan ekskavator untuk membuka akses ke area yang tertimbun puing-puing bangunan. Tujuannya adalah agar posisi-posisi korban yang terperangkap dapat segera ditemukan.
Pada Sabtu (4/10/2025), dua korban kembali berhasil dievakuasi dari sektor A2. Korban pertama ditemukan pada pukul 14.35 WIB, sementara yang kedua pada pukul 16.15 WIB. "Total ada dua korban yang berhasil dievakuasi pada hari keenam di sektor A2," ungkap Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo. Identitas kedua korban belum diketahui dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Proses evakuasi masih terus berlangsung, dan upaya pembersihan puing difokuskan pada sisi utara bangunan yang belum terintegrasi dengan struktur utama. Pihak berwenang berharap ini dapat mempercepat pencarian korban yang masih hilang.
Hingga saat ini, total korban dari reruntuhan mushala Ponpes Al Khoziny tercatat mencapai 120 orang. Dari jumlah tersebut, 29 orang berhasil dievakuasi hidup-hidup, 16 orang meninggal dunia, dan 47 orang masih dalam pencarian. Sejumlah korban telah teridentifikasi, namun proses identifikasi terus berlangsung secara hati-hati untuk menghindari kesalahan yang dapat menambah beban keluarga korban.
Menurut Kepala BNPB Suharyanto, proses identifikasi korban tidak dapat dilakukan secara instan. "Kami mengikuti prosedur yang benar untuk memastikan setiap korban teridentifikasi dengan tepat sebelum diserahkan kepada keluarga," jelas Suharyanto dalam konferensi pers pada Sabtu.
Masyarakat dan keluarga korban dihimbau untuk bersabar, mengingat kompleksitas identifikasi dan kesulitan dalam pencarian. Tim SAR dan berbagai pihak terkait terus bekerja keras untuk mengungkap jumlah pasti korban dan memastikan proses evakuasi berjalan dengan lancar.
Sebagai bagian dari upaya untuk menangani kejadian ini, Polda Jatim juga telah memanggil beberapa saksi terkait proyek pembangunan Ponpes Al Khoziny yang diduga memiliki kaitan dengan tragedi ini. Proses penyelidikan masih terus berjalan untuk mengetahui penyebab pasti dari ambruknya bangunan tersebut.