Desa Wisata Temajuk di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kini menjadi sorotan wisatawan berkat pesona Teluk Atong Bahari. Terletak di ujung negeri, desa yang berbatasan langsung dengan Teluk Melano, Malaysia, ini menghadirkan panorama laut yang menawan, pasir putih yang lembut, dan angin sepoi-sepoi yang menyapu deretan pohon kelapa.
Perjalanan menuju Temajuk masih penuh tantangan. Jalan bebatuan dan pasir dengan lubang kecil di beberapa titik menjadi rute utama sebelum akhirnya pengunjung disambut papan besar bertuliskan “Selamat Datang di Desa Wisata Temajuk”. Dari sana, suara deburan ombak dan aroma asin khas laut langsung menyapa indera, menambah nuansa alami khas pesisir perbatasan.
Meski sederhana, desa ini sudah menyiapkan penginapan dan warung makan untuk wisatawan yang ingin berlama-lama. Daya tarik utama tentu saja Pantai Teluk Atong Bahari yang resmi dibuka pada 2009. Papan nama besar berwarna merah yang menghadap laut menjadi ikon sekaligus spot favorit untuk berfoto. Di bawah rindang pohon cemara laut dan kelapa, pengunjung bisa duduk santai menikmati semilir angin dan indahnya matahari terbenam.
Fasilitas pendukung perlahan bertambah, dari kafe hingga warung dengan menu sederhana. Es kelapa muda dengan gula khas Malaysia bahkan menjadi minuman favorit banyak wisatawan. Maulid (35), pengelola kafe yang sudah terlibat sejak 2015, bercerita bahwa kunjungan wisatawan kini lebih stabil. Jika dulu bersifat musiman, kini setiap akhir pekan bisa mencapai lebih dari seratus orang. Pada musim Lebaran, penghasilan kawasan ini bahkan bisa menembus ratusan juta rupiah, sementara di hari biasa omzet bulanan rata-rata mencapai Rp30 juta hingga Rp40 juta.
Tak hanya wisatawan lokal dari Sambas, Pontianak, Ketapang, dan Jagoi yang berdatangan. Warga Malaysia pun sesekali melintas untuk menikmati suasana pantai. Tom (19), salah satu pengunjung, mengaku kerap kembali ke Teluk Atong Bahari untuk sekadar melepas penat. “Kalau sore enak sekali, anginnya sejuk dan ombaknya tenang. Sering ke sini bareng teman-teman,” ujarnya.
Meski begitu, akses jalan menuju desa masih menjadi pekerjaan rumah. Warga berharap pemerintah terus meningkatkan kualitas infrastruktur agar potensi wisata semakin berkembang. “Kalau jalan lebih bagus, pasti pengunjung akan lebih ramai,” kata Maulid.
Kini, Temajuk bukan sekadar wilayah perbatasan yang identik dengan garis batas negara. Lebih dari itu, desa ini menjadi wajah baru perbatasan Indonesia yang menawarkan keindahan alam sekaligus peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan dukungan fasilitas dan akses yang memadai, Teluk Atong Bahari berpotensi menjadi destinasi unggulan yang menghidupkan denyut pariwisata di ujung negeri.