Militer Israel kembali mengeluarkan perintah evakuasi massal kepada warga Palestina di Jalur Gaza tengah, tepatnya wilayah Deir el-Balah, Minggu (20/7/2025). Melalui juru bicara militer untuk media Arab, Avichay Adraee, Israel mengumumkan rencana perluasan operasi militer ke zona-zona yang sebelumnya belum pernah disentuh dalam konflik. Warga sipil diminta mengungsi ke selatan, menuju daerah al-Mawasi di pesisir Mediterania, demi keselamatan mereka.
Operasi militer ini dilakukan di tengah peringatan keras dari komunitas internasional. Perang di Gaza kini memasuki bulan ke-22. Lebih dari dua juta penduduk di wilayah tersebut telah mengalami pengungsian berulang kali akibat seruan evakuasi yang terus diberlakukan, sementara data dari PBB menyebutkan bahwa lebih dari 80 persen wilayah Gaza masih berada di bawah status evakuasi.
Ketegangan meningkat seiring kekhawatiran keluarga para sandera yang ditahan Hamas sejak serangan 7 Oktober 2023. Mereka khawatir perluasan agresi Israel justru akan membahayakan nyawa orang-orang yang mereka cintai. Dalam pernyataan melalui kelompok kampanye, mereka menuntut pemerintah Israel transparan dalam menyampaikan rencana militer dan bagaimana langkah-langkah perlindungan terhadap para sandera akan diambil.
Sementara itu, serangan udara Israel pada Sabtu malam menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil di Kota Gaza dan selatan wilayah tersebut, menurut laporan otoritas pertahanan sipil Gaza. Di sisi lain, perundingan tidak langsung antara delegasi Israel dan Hamas masih terus bergulir, dengan upaya mencapai gencatan senjata 60 hari serta pembebasan 10 sandera yang diyakini masih hidup. Dari total 251 sandera yang diculik pada 2023, sebanyak 49 masih berada di Gaza, dan 27 di antaranya diduga telah tewas.
Di Tel Aviv, unjuk rasa besar digelar keluarga para sandera, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump untuk mempercepat proses pembebasan sandera dan mengakhiri konflik. Di utara Gaza, militer Israel mengklaim peningkatan operasi darat di Jabalia yang menewaskan puluhan anggota kelompok bersenjata serta menghancurkan ratusan infrastruktur milik Hamas.