Rahmat (45), warga Desa Sejudo dan Desa Sahraja, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Utara, harus menempuh perjalanan panjang dan berbahaya demi mendapatkan bahan makanan untuk keluarganya. Pada Minggu (30/11/2025), ia akhirnya tiba di pendopo Bupati Aceh Timur di Idi setelah melalui banjir dan longsor yang menutup akses jalan menuju wilayahnya.
Perjalanan itu memakan waktu sekitar tujuh jam. Rahmat mengombinasikan berjalan kaki, mengendarai sepeda motor, hingga menumpang mobil perusahaan untuk bisa menembus pedalaman Aceh. Selama dua jam penuh, ia terpaksa berjalan kaki karena badan jalan tertimbun longsor dan tidak bisa dilalui kendaraan.
“Kalau tidak turun, kami kelaparan,” ucap Rahmat. Ia membawa satu karung beras berisi 50 kilogram serta beberapa bahan makanan lain yang masih memungkinkan dibawa menggunakan sepeda motor.
Menurutnya, warga setempat telah enam hari bertahan di area pegunungan tanpa akses logistik. Jalur yang tertutup longsor membuat mereka kekurangan air minum, beras, bahan pangan lain, hingga pakaian. Kondisi itu memaksa sebagian warga, termasuk Rahmat, turun mencari bantuan meski harus mempertaruhkan keselamatan.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, mengatakan bahwa sejumlah kawasan terdampak banjir dan longsor memang masih belum bisa diakses jalur darat. Pemerintah daerah sedang mencari cara agar bantuan dapat dikirim lewat udara. “Kami turunkan saja bahan makanannya, daripada kelaparan. Minimal roti dan kebutuhan lain agar masyarakat tidak kekurangan,” ujarnya.
Setelah mendapatkan bantuan logistik, Rahmat langsung kembali ke kampung halamannya pada malam hari. Tim gabungan mengantar dirinya hingga titik terakhir yang bisa dilalui kendaraan. Selebihnya, Rahmat harus kembali berjalan kaki selama dua jam, lalu melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor yang ia simpan di kawasan hutan sebelum sampai ke rumahnya.
Kisah Rahmat menjadi gambaran beratnya situasi warga di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, yang hingga kini masih menunggu akses pemulihan dan bantuan logistik secara maksimal.





