Warga Distrik Bang Phli, Provinsi Samut Prakan, Thailand, digemparkan oleh penemuan mengerikan pada Selasa (13/5/2025). Seekor biawak ditemukan memangsa jenazah bayi di area pinggiran kota sekitar 40 kilometer dari Bangkok. Warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut segera melaporkannya ke polisi setempat.
Petugas penyelamat dari Ruamkatanyu Foundation, sebuah yayasan amal di Thailand, langsung dikerahkan ke lokasi. Saat tiba di tempat kejadian, mereka menemukan bagian atas tubuh bayi, sementara sebagian lainnya sudah dalam kondisi rusak akibat serangan biawak.
Jenazah bayi tersebut kemudian dibawa ke Institut Medis Chakri Naruebodindra untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Salah satu fokus utama adalah untuk memastikan apakah bayi tersebut lahir dalam keadaan hidup atau sudah meninggal saat dibuang. Petugas menduga bayi itu baru saja dilahirkan dan sengaja ditinggalkan, hingga akhirnya menjadi mangsa predator liar.
Biawak sendiri merupakan reptil yang umum ditemukan di lingkungan urban Thailand. Mereka sering hidup di kanal, selokan, rawa, dan kolam. Biasanya, mereka memakan ikan, katak, ular, dan sisa makanan manusia. Meski umumnya tidak menyerang manusia, biawak bisa bersikap agresif saat merasa terancam dan memiliki gigitan berbisa ringan yang membawa bakteri berbahaya.
Seorang saksi mata, Kittisak Phongphipat, mengira awalnya bahwa yang dilihatnya hanyalah ikan. “Saya pikir itu adalah ikan yang terdampar karena hujan,” ujarnya kepada media lokal Thai Examiner. Namun saat melihat lebih dekat, ia sadar bahwa yang dimangsanya adalah tubuh bayi manusia.
Pihak kepolisian saat ini tengah menyelidiki siapa ibu dari bayi tersebut. Jika terbukti bahwa bayi tersebut masih hidup saat dibuang, maka ibu bayi dapat menghadapi proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku di Thailand.
Kejadian tragis ini kembali menyoroti dua isu besar yang kerap luput dari perhatian: kasus penelantaran bayi dan meningkatnya interaksi antara manusia dengan satwa liar di tengah pesatnya urbanisasi.