Ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Persiapan Tihu, Pulau Kelang, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, dilaporkan hancur setelah disapu ombak besar dan abrasi pantai. Cuaca buruk yang melanda wilayah tersebut dalam sepekan terakhir menyebabkan kerusakan parah pada area pemakaman.
Akibatnya, banyak makam rusak total, dan sebagian besar puing-puing terseret hingga ke bibir pantai. Yang lebih memilukan, tulang belulang dari dalam makam ikut berserakan di lokasi tersebut.
Kepala Desa Persiapan Tihu, La Ode Usman Imadi, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan bahwa lebih dari 100 makam terdampak dan mengalami kerusakan parah.
“Betul ada seratus lebih kuburan yang hancur dan rusak, dan ada tulang belulang yang berserakan. Tapi alhamdulillah, sekarang semuanya sudah diangkat,” ujar Usman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/7/2025).
Menanggapi kejadian ini, warga bergerak cepat. Mereka mendatangi lokasi dan memindahkan tulang belulang yang tercecer, maupun yang berada di dalam makam rusak, ke tempat yang lebih aman dan jauh dari garis pantai.
“Sekarang dipindahkan agak jauh dari pantai. Rencananya sebagian makam lainnya juga akan dipindahkan, karena musim timur begini ombak terus berdatangan,” lanjut Usman.
Penyebab utama rusaknya komplek pemakaman ini adalah talud penahan ombak di desa yang tidak mampu lagi menahan kuatnya gelombang laut. Talud tersebut kini dalam kondisi rusak parah.
“Memang ada talud pantai tapi sudah hancur diterjang ombak. Jadi kami berharap pemerintah bisa bantu kami warga di sini. Kami mohon perbaiki talud kami yang rusak karena jika tidak, ini akan mengancam makam lainnya yang masih ada, apalagi ini tempat sakral,” tutupnya.
Peristiwa ini menambah daftar ancaman abrasi di wilayah pesisir Indonesia, terutama di daerah kepulauan yang minim perlindungan infrastruktur pesisir. Warga berharap ada perhatian lebih serius dari pemerintah untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.