Sosok Irwan Mussry selama ini dikenal luas bukan hanya karena keberhasilannya sebagai pengusaha dan CEO PT Time International, tetapi juga karena kerendahan hatinya yang terus konsisten terlihat dalam berbagai momen kehidupan. Di tengah keberhasilannya membangun bisnis berskala internasional, Irwan justru menempatkan humbleness atau sikap rendah hati sebagai nilai utama yang ia pegang teguh.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Daniel Mananta Network pada Minggu (6/7/2025), Irwan membuka pandangannya tentang pentingnya memiliki sikap rendah hati—terlepas dari status, jabatan, ataupun kekayaan. “Apa gunanya kalau kita enggak punya humbleness?” ucap Irwan, yang juga dikenal sebagai suami musisi ternama Maia Estianty. “Apa yang kita capai, kalau tidak punya sikap rendah hati?”
Bagi Irwan, rendah hati bukanlah sekadar citra atau pencitraan, melainkan refleksi dari integritas pribadi. Ia percaya bahwa sikap ini harus muncul secara alami dari kesadaran diri, bukan karena ingin dipuji atau dilihat baik oleh orang lain. “Yang rendah hati, saya percaya akan tidur lebih nyenyak,” katanya. Menurutnya, ketenangan batin merupakan hasil dari kejujuran dalam bersikap, bukan hasil dari pencapaian materi semata. Ketika seseorang mampu tidur dengan tenang, ia akan lebih mampu menjalani hari dengan positif dan memperlakukan orang lain dengan lebih baik.
Irwan pun mengakui bahwa sikap rendah hati yang ia praktikkan berasal dari dorongan internal. Ia tidak melakukannya untuk membentuk citra atau meraih simpati. “Ini bukan untuk dapat penilaian,” jelasnya. “Kalau kamu melakukan sesuatu dan kamu merasa lebih baik, itu untuk kamu, bukan supaya orang bilang ‘oh dia baik’. Itu bedanya.” Dengan nada tenang, ia menambahkan bahwa sikap seperti itu justru memberi ruang untuk bernapas lebih lega dan membuat segalanya terjadi secara natural.
Salah satu momen yang memperlihatkan sisi empati dan kerendahan hati Irwan terjadi dalam sebuah acara penting yang ia selenggarakan. Cerita itu datang dari Daniel Mananta, sang pembawa acara, yang mengenang kejadian saat seorang pelayan secara tidak sengaja menjatuhkan gelas wine yang pecah dan menyiprat ke arah Irwan.
Alih-alih bereaksi negatif atau menunjukkan kemarahan, Irwan malah segera menenangkan si pelayan dan bertanya dengan empati, “It’s okay, it’s okay. Are you okay?” Reaksi ini membuat banyak orang terkesan, termasuk Viola, istri Daniel, yang menyaksikan langsung kejadian tersebut. Irwan tetap menyambut tamu dengan senyum dan menjaga suasana tetap nyaman. Ketika ditanya soal insiden itu, Irwan hanya tersenyum. Ia bahkan mengaku hampir lupa, dan justru berterima kasih kepada Viola karena mengingatkan.
Bagi Irwan Mussry, kekayaan bukanlah tolok ukur keberhasilan sejati. Ia meyakini bahwa nilai seorang manusia terlihat dari cara ia memperlakukan orang lain, termasuk mereka yang mungkin dianggap “tidak penting” dalam tatanan sosial. Lewat sikap rendah hatinya, Irwan menunjukkan bahwa kebesaran seseorang tak hanya terlihat dari pencapaiannya, tapi juga dari kebaikan dan ketulusan yang terpancar dari setiap tindakannya..