Arum kembali mengingat ancaman yang pernah dilontarkan oleh suaminya, Alex, sebelum sang pria akhirnya menculik dan menghabisi nyawa Alvaro, putranya. Arum menyebut ancaman itu sudah pernah muncul sejak 2024, namun ia tak pernah menduga akan menjadi kenyataan.
“Dia pernah melontarkan itu. Kirain cuma bercanda, enggak akan terjadi. Soalnya pernah bilang ‘nih anak lu lagi sama gue’, ternyata cuma lagi jajan, main,” ungkap Arum mengenang pernyataan suaminya yang kerap membuatnya khawatir namun tak disangka berujung tragis.
Saat masih tinggal bersama, Arum mengaku kerap menjadi korban kekerasan akibat sifat temperamental Alex. Meski demikian, ia memilih diam karena menganggap hal tersebut sebagai masalah rumah tangga yang tidak perlu dibuka ke publik.
Di tengah kasus yang menggemparkan ini, Arum juga membantah tuduhan perselingkuhan yang sempat diarahkan kepadanya. Ia menyebut justru suaminya itu sangat pencemburu dan kerap menuduh tanpa dasar.
“Kalau dia bikin statement saya selingkuh, enggak ngerti itu alibi dari mana. Jangankan dia bilang selingkuh, saya sama keluarga terdekat aja dia cemburu,” jelasnya.
Setelah penangkapan atas kasus penculikan dan pembunuhan Alvaro, polisi menyatakan Alex ditemukan tewas pada Minggu (23/11) pagi di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan. Ia diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri tidak lama setelah diamankan. Jenazahnya telah dimakamkan keluarga di TPU Kedaung, Kota Tangerang.
Di sisi lain, penyidik mengungkap bahwa motif pembunuhan terhadap Alvaro didorong oleh rasa cemburu Alex kepada istrinya. Rasa curiga yang tidak pernah terbukti itu akhirnya melahirkan tindakan berujung hilangnya nyawa seorang anak yang seharusnya ia lindungi.
Alvaro, yang sempat dilaporkan hilang sejak Maret 2025, baru ditemukan telah meninggal dunia setelah polisi berhasil menangkap Alex pada Rabu (19/11) malam. Kini, keluarga masih menjalani proses pemulihan trauma dengan bantuan kepolisian, sementara publik terus mengikuti perkembangan kasus yang menyisakan duka mendalam tersebut.
